Jumat, 08 Juni 2012

Penjelasan Tentang KKN

Kuliah Kerja nyata adalah bagian integral dari proses pendidikan yang mempunyai ciri-ciri khusus. Karenanya sistem penyelenggaraannya memerlukan landasan idiil yang secara filosofis akan memberikan gambaran serta pengertian yang utuh tentang apa, bagaimana serta untuk apa KKN itu diselenggarakan. Landasan idiil ini secara akan memberikan petunjuk serta mengendalikan pola pikir dan pola tindakan dalam setiap proses penyelenggaraan KKN yang pada gilirannya akan membedakannya dari bentuk-bentuk kegiatan lain yang bukan KKN.

KKN sekurang-kurangnya mengandung lima aspek yang bernilai fundamental dan berwawasan filosofis yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya, yaitu:

1.Keterpaduan Pelaksanaan Tri Kepribadian Dharma Perguruan Tinggi
KKN merupakan suatu bentuk kegiatan yang memadukan Dharma Pendidikan Tinggi dan pengajaran, Penelitian, serta Pengabdian kepada Masyarakat sekaligus dalam satu kegiatan. Sebagai kegiatan pendidikan dan pengajaran, KKN merupakan bagian integral dari kurikulum pendidikan tinggi strata satu (S1). Hal ini berarti bahwa:

Kuliah Kerja Nyata sebagai program tidak berdiri sendiri dan tidak terpisahkan dari tujuan dan isi pendidikan tinggi lainnya;

1.Berfungsi sebagai pengikat dan perangkum semua isi kurikulum dan bahkan penambah ataupun pelengkap isi kurikulum yang telah ada;
2.Merupakan pengalaman belajar dengan realita kehidupan dalam masyarakat;
3.Pengetahuan teori mahasiswa dapat diperkaya melalui pengalaman praktis di lapangan
4.Akhirnya akan mematangkan mahasiswa menumbuhkan rasa percaya diri sebagai calon pemimpin yang handal bagi pembangunan bangsa.

Dalam kaitannya dengan penelitian, mahasiswa di dalam KKN diajak ikut mengamati, menelaah/menganalisis, menarik kesimpulan dari data kondisi dan situasi wilayah kerja yang dikumpulkanya, kemudian merumuskan permasalahan yang dihadapi, lalu mengambil keputusan untuk pemecahan/penanggulanannya dari berbagai alternatif yang ada, sesuai dengan kondisi wilayah kerja dan kemampuannya. Sebagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa dapat mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) yang dikuasainya secara ilmiah, melembaga dan langsung kepada masyarakat, yang akan menikmati manfaat IPTEKS tersebut. Dengan perkataan lain, melalui KKN mahasiswa membantu memecahkan serta menanggulangi secara pragmatis masalah yang dihadapi oleh masyarakat di dalam melaksanakan pembangunan.

2.Pendekatan Interdisipliner dan Komprehensif
KKN merupakan pengamalan ilmu yang menuntun mahasiswa kepada pola berpikir interdisipliner dan komprehensif. Usaha pemecahan berbagai masalah nyata yang timbul dalam pembangunan masyarakat dengan pendekatan interdisipliner, merupakan pengalaman belajar baru. Pola berpikir yang ingin dikembangkan melalui KKN, dilandasi oleh kenyataan, bahwa hampir setiap masalah kehidupan dalam masyarakat selalu mempunyai kaitan satu dengan yang lain, sehingga menjadi rumit. Dengan demikian pendekatan monodisiplin menjadi kurang atau tidak efektif.

KKN mempunyai falsafah dan tujuan berbeda dengan apa yang dikenal sebagai Program Praktek Lapangan (PPL), Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM), Kuliah Kerja Lapangan (KKL), Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) ataupun praktek umum mahasiswa. Kegiatan yang disebutkan tadi itu selalu bertolak dari dan bergerak sebatas bidang ilmu yang sedang dipelajarinya. Meskipun mungkin bersifat sangat ilmiah, tetapi cenderung bersifat monodisiplin. Sebaliknya KKN bertolak dari permasalahan nyata dari masyarakat, yang didekati dengan menggunakan segala ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang sedang dan akan dipelajarinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar